GTK SMPN 29 Depok

What greater or better gift can we offer the republic than to teach and instruct our youth?; - Marcus T. Cicero (Hadiah lebih indah apa yang dapat kita tawarkan pada negara selain mengajar orang muda?)

GTK SMPN 29 Depok

Guru yang pandai mampu memberikan pengetahuan. Guru yang hebat mampu mengubah kehidupan.

GTK SMPN 29 Depok

Dunia pendidikan tak lepas dari para pengajar alias guru, para pejuang tulus tanpa tanda jasa yang mencerdaskan kehidupan bangsa. -- Ki Hajar Dewantara

GTK SMPN 29 Depok

"Guru sejati adalah mereka yang membantu kita berpikir untuk diri kita sendiri." - Dr. Sarvepalli Radhakrishnan

Kepramukaan SMPN 29 Depok

"Pendidikan melahirkan kepercayaan diri. Keyakinan melahirkan harapan. Harapan melahirkan perdamaian." - Konfusius

Senin, 28 Oktober 2024

Tantangan Guru dalam Menghadapi Generasi Z dalam Kesehatan Mental Guru, Staf Gusdoelan

Tempat: SMPN 29 Depok Tanggal: 28 Oktober 2024 Waktu: 11.00-selesai Latar Belakang Talkshow bertajuk "Tantangan Guru dalam Menghadapi Generasi Z" ini diselenggarakan dengan tujuan membekali para guru dengan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam menghadapi karakteristik unik dari Generasi Z. Generasi Z memiliki keunikan tersendiri, termasuk ketergantungan pada teknologi, keinginan untuk diakui secara individual, serta akses informasi yang luas dan cepat. Dengan pemahaman yang mendalam terhadap karakteristik ini, guru diharapkan mampu menciptakan pendekatan pendidikan yang lebih efektif dan relevan bagi siswa generasi ini. Seminar ini dipandu oleh Bapak Nando dari Rajawali Counseling Indonesia. Susunan Acara 1. Pembukaan 2. Sambutan dari Kepala Sekolah SMPN 29 Depok, Ibu Titik Sunarsih, S.Pd., M.M. 3. Penyampaian Materi oleh Bapak Nando dari Rajawali Counseling Indonesia 4. Sesi Tanya Jawab 5. Penutup Sambutan Kepala Sekolah Kepala Sekolah SMPN 29 Depok, Ibu Titik Sunarsih, S.Pd., M.M., membuka talkshow dengan memberikan sambutan yang penuh semangat kepada seluruh peserta. Beliau menekankan pentingnya para guru memahami karakteristik generasi yang mereka ajar saat ini, yaitu Generasi Z, yang tumbuh dalam era digital dan memiliki tantangan tersendiri. Ibu Titik berharap agar seminar ini bisa menjadi wadah pembelajaran untuk memperkuat keterampilan komunikasi dan pendekatan guru dalam berinteraksi dengan siswa, sehingga tercipta lingkungan belajar yang lebih produktif dan kondusif. Materi Seminar oleh Bapak Nando dari Rajawali Counseling Indonesia Tema: Tantangan Guru dalam Menghadapi Generasi Z Bapak Nando memulai sesi dengan mengenalkan karakteristik Generasi Z dan tantangan-tantangan utama yang dihadapi oleh para guru dalam mendidik mereka. Beberapa poin utama yang disampaikan adalah: 1. Karakteristik Generasi Z: o Digital Native: Generasi Z adalah generasi yang sejak lahir telah terpapar oleh teknologi digital. Mereka terbiasa mendapatkan informasi secara cepat dan instan, serta memiliki ketergantungan tinggi terhadap gawai. o Berpikir Kritis dan Skeptis: Akses informasi yang luas membuat Generasi Z cenderung kritis dan lebih banyak bertanya, yang memerlukan guru untuk lebih terbuka dan mendalam dalam menjelaskan materi. o Cenderung Individualis dan Ingin Dihargai: Generasi ini memiliki keinginan kuat untuk dihargai sebagai individu yang unik, sehingga pendekatan personal sangat penting dalam proses pengajaran. 2. Tantangan yang Dihadapi Guru dalam Menghadapi Generasi Z: o Perhatian yang Terbagi: Generasi Z mudah terdistraksi, terutama oleh gawai dan media sosial. Bapak Nando menjelaskan bahwa guru perlu mampu menciptakan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik untuk mempertahankan fokus siswa. o Membangun Koneksi Emosional: Guru sering kali mengalami kesulitan dalam membangun koneksi emosional karena perbedaan generasi. Ditekankan pentingnya empati dan keterbukaan dari pihak guru untuk memahami perspektif siswa. o Mengelola Sikap Kritis dan Tuntutan Siswa: Generasi Z tidak mudah menerima sesuatu begitu saja; mereka ingin tahu alasan di balik setiap aturan atau materi yang disampaikan. Guru harus bersiap menghadapi pertanyaan-pertanyaan kritis dan menjelaskan dengan cara yang logis dan transparan. 3. Strategi Pendekatan bagi Guru: o Menyelaraskan Diri dengan Teknologi: Bapak Nando mendorong guru untuk lebih familiar dengan teknologi dan menggunakannya sebagai alat bantu pembelajaran, seperti menggunakan video atau media digital dalam proses mengajar. o Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Untuk mempertahankan minat siswa, metode pembelajaran berbasis proyek yang interaktif dan partisipatif dinilai efektif bagi Generasi Z. o Pendekatan Personal dan Partisipatif: Guru perlu memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan pendapat mereka, serta mengembangkan pendekatan yang lebih kolaboratif di kelas. Sesi Tanya Jawab • Waktu: Pukul [waktu tanya jawab] • Para guru antusias mengajukan pertanyaan mengenai cara yang tepat untuk menangani siswa yang sulit fokus, serta bagaimana cara mempertahankan kedisiplinan tanpa terlihat otoriter. • Bapak Nando memberikan solusi praktis, seperti menggunakan aturan kelas yang disepakati bersama dengan siswa, dan memberi apresiasi untuk membangun motivasi internal siswa. Penutup Acara ditutup dengan pesan dari MC yang mengapresiasi kehadiran serta partisipasi aktif dari para guru. MC juga menyampaikan harapan bahwa pengetahuan yang didapat dalam seminar ini dapat diterapkan dalam kelas untuk menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan relevan bagi Generasi Z. Kesimpulan Seminar ini memberikan pemahaman lebih mendalam kepada para guru tentang karakteristik dan tantangan dalam mengajar Generasi Z, serta strategi praktis yang dapat diterapkan di ruang kelas. Dengan penerapan teknik-teknik yang tepat, diharapkan guru dapat beradaptasi dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa Generasi Z.

Bincang Parenting: Membangun Komunikasi yang Hangat dengan Anak

Tempat: SMPN 29 Depok Tanggal: 28 Oktober 2024 Waktu: 08.00 – 09.00 Latar Belakang Kegiatan Bincang Parenting ini diadakan di SMPN 29 Depok oleh Tim TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan), dengan tujuan untuk membekali orang tua dengan strategi dan keterampilan dalam membangun komunikasi yang positif dan hangat dengan anak-anak mereka. Melalui komunikasi yang baik, diharapkan hubungan antara orang tua dan anak dapat terjalin lebih erat sehingga dapat mencegah konflik dan membangun kepercayaan diri anak. Susunan Acara 1. Pembukaan 2. Sambutan dari Kepala Sekolah SMPN 29 Depok, Ibu Titik Sunarsih, S.Pd., M.M. 3. Penyampaian Materi dari Guru BK dan Tim Kesiswaan 4. Sesi Tanya Jawab 5. Penutup Sambutan Kepala Sekolah Ibu Titik Sunarsih, S.Pd., M.M., Kepala Sekolah SMPN 29 Depok, membuka acara dengan memberikan sambutan yang hangat kepada para orang tua dan peserta kegiatan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran orang tua sebagai teladan utama bagi anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Ibu Titik berharap bahwa dengan komunikasi yang lebih terbuka dan penuh kasih, anak-anak akan merasa nyaman untuk berbicara, sehingga orang tua dapat memberikan pengaruh positif dalam setiap aspek perkembangan anak. Materi Bincang Parenting 1. Materi dari Guru BK: Pentingnya Komunikasi Positif dalam Keluarga • Pendekatan Komunikasi yang Positif: Guru BK menekankan pentingnya orang tua untuk menggunakan bahasa yang positif dan menghindari nada yang kasar atau menghakimi ketika berbicara dengan anak. • Mendengarkan Secara Aktif: Orang tua dianjurkan untuk menjadi pendengar aktif saat anak berbicara, memberi kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaannya, dan menunjukkan empati terhadap apa yang disampaikan anak. • Menghindari Tindakan yang Menghukum: Guru BK menekankan bahwa tindakan menghakimi atau memberi hukuman keras kepada anak dapat menurunkan rasa percaya diri anak dan menghambat komunikasi. 2. Materi dari Tim Kesiswaan: Strategi Mengatasi Konflik dan Membangun Kepercayaan Diri Anak • Pentingnya Menjaga Suasana yang Kondusif: Tim Kesiswaan menjelaskan bahwa suasana yang hangat dan kondusif di rumah dapat membantu anak merasa nyaman dan tidak takut untuk berbicara terbuka dengan orang tua. • Menghargai Pendapat Anak: Orang tua diingatkan untuk menghargai setiap pendapat anak dan tidak meremehkan perasaannya agar anak merasa diterima sepenuhnya. • Memberi Dukungan dalam Kegiatan Sehari-hari: Dijelaskan bahwa dukungan orang tua dalam kegiatan anak, baik dalam kegiatan belajar maupun aktivitas sosial, sangat membantu dalam membangun kepercayaan diri anak. • Mengelola Konflik dengan Bijak: Tim Kesiswaan memberikan panduan praktis dalam menghadapi konflik, seperti memberi waktu untuk tenang sebelum berdiskusi, serta fokus pada solusi, bukan menyalahkan. Sesi Tanya Jawab • Pada sesi ini, para orang tua berkesempatan mengajukan pertanyaan terkait permasalahan komunikasi yang mereka alami dengan anak-anak mereka. Beberapa orang tua mengungkapkan kesulitan dalam menghadapi anak remaja yang mulai memiliki keinginan sendiri dan cenderung tertutup. • Para pembicara memberikan solusi dan pendekatan praktis, serta mendorong orang tua untuk selalu memberikan apresiasi kecil terhadap hal-hal positif yang dilakukan oleh anak. Penutup • MC menutup acara dengan ucapan terima kasih kepada para pembicara, Kepala Sekolah, serta orang tua yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. • Para orang tua diharapkan dapat menerapkan strategi komunikasi yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan menjaga keterbukaan serta keharmonisan dalam keluarga. Kesimpulan Kegiatan Bincang Parenting ini diharapkan dapat membantu para orang tua dalam membangun komunikasi yang hangat dan harmonis dengan anak-anak mereka. Melalui komunikasi yang positif dan keterbukaan, orang tua diharapkan dapat memberikan dukungan penuh bagi anak dalam menghadapi masa remaja dan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan bertanggung jawab.

Roots Stop Bullying dan Kekerasan

Latar Belakang Program Roots Stop Bullying dan Kekerasan merupakan inisiatif yang diadakan di UPTD SMPN 29 Depok dengan tujuan utama mencegah dan menangani masalah perundungan dan kekerasan di kalangan remaja. Dengan mengusung tema “Generasi Muda adalah Kekuatan Bangsa untuk Membangun Masa Depan,” program ini bertujuan untuk menyadarkan para siswa akan peran penting mereka dalam menjaga lingkungan sekolah yang aman dan kondusif. Kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai anti-kekerasan sebagai landasan dalam membangun karakter yang baik bagi generasi penerus bangsa. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari/Tanggal: Jum’at, 25 Oktober 2024 Tempat: Aula SMPN 29 Depok Susunan Acara 1. Pembukaan 2. Sambutan dari Kepala Sekolah SMPN 29 Depok, Ibu Titik Sunarsih, S.Pd., M.M. 3. Penyampaian Materi oleh Polisi Wanita, Ibu Octiara dari Polsek Pancoran Mas Depok 4. Penyampaian Materi oleh Polisi Pria, Bapak Muhammad Nur, Babinsa dari Kelurahan Cipayung 5. Sesi Tanya Jawab 6. Penutup ________________________________________ Sambutan Kepala Sekolah Kepala Sekolah SMPN 29 Depok, Ibu Titik Sunarsih, S.Pd., M.M., dalam sambutannya menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai garda depan dalam menjaga ketertiban dan kedamaian di lingkungan sekolah dan masyarakat. Ibu Titik menyampaikan harapannya agar para siswa dapat memahami pentingnya sikap saling menghargai dan menghindari perilaku kekerasan. Beliau juga mengapresiasi kolaborasi dengan pihak kepolisian yang memberikan materi-materi penting tentang pencegahan kekerasan dan kenakalan remaja. Materi dan Pembicara 1. Materi Bullying dan Kekerasan oleh Polisi Wanita Ibu Octiara Ibu Octiara dari Polsek Pancoran Mas Depok menyampaikan materi yang mencakup berbagai bentuk bullying dan kekerasan yang kerap terjadi di kalangan remaja, antara lain: o Tawuran: Beliau menjelaskan bahwa tawuran merupakan bentuk kekerasan fisik yang tidak hanya membahayakan pelaku tetapi juga lingkungan sekitar. o Perilaku Negatif di Media Sosial: Ibu Octiara menekankan pentingnya bijak dalam bersosial media, serta risiko dari cyberbullying yang kini semakin marak. o Berkendara tanpa Memakai Helm: Ditekankan bahwa melanggar aturan lalu lintas dapat berisiko tinggi bagi keselamatan. o Larangan Nongkrong Tanpa Tujuan: Nongkrong tanpa tujuan yang jelas sering kali menjadi awal dari tindakan kenakalan, seperti tawuran atau terlibat dalam pergaulan negatif. 2. Materi Kekerasan dan Kenakalan Remaja oleh Polisi Pria Bapak Muhammad Nur Bapak Muhammad Nur, Babinsa dari Kelurahan Cipayung, mengangkat materi mengenai kekerasan dan kenakalan remaja, yang mencakup: o Jenis-jenis Kenakalan Remaja: Bapak Muhammad menjelaskan berbagai bentuk kenakalan remaja yang sering terjadi di lingkungan sekitar dan dampak negatif yang ditimbulkannya. o Dampak Kekerasan Terhadap Remaja: Beliau menjelaskan bahwa kekerasan tidak hanya mempengaruhi korban, tetapi juga menciptakan trauma dan efek negatif pada perkembangan psikologis pelaku. o Pentingnya Tindakan Preventif: Bapak Muhammad menekankan pentingnya peran orang tua dan lingkungan sekolah dalam memantau dan mengarahkan siswa agar tidak terlibat dalam kegiatan negatif. Kesimpulan dan Penutup Kegiatan Roots Stop Bullying dan Kekerasan di SMPN 29 Depok ini berjalan dengan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari para siswa. Dengan adanya pemahaman yang lebih baik tentang bullying, kekerasan, dan kenakalan remaja, diharapkan para siswa dapat menghindari tindakan negatif dan membentuk lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menumbuhkan sikap positif serta tanggung jawab pada diri siswa sebagai generasi penerus bangsa.

Senin, 21 Oktober 2024

Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Rokok, Narkoba, Minuman Keras, dan HIV/AIDS dengan Dinas Kesehatan dan TPPK

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati, Ibu Annisa dari Dinas Kesehatan, TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan), serta seluruh siswa dan tenaga pendidik SMP Negeri 29 Depok yang saya banggakan. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam acara sosialisasi pencegahan penyalahgunaan rokok, narkoba, minuman keras, dan HIV/AIDS. Kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian kita terhadap masa depan generasi muda, khususnya siswa-siswi SMP Negeri 29 Depok yang kita cintai. Saat ini, kita menghadapi tantangan besar di tengah masyarakat, terutama terkait dengan bahaya penyalahgunaan rokok, narkoba, minuman keras, dan penyakit HIV/AIDS yang dapat merusak masa depan anak-anak kita. Oleh karena itu, sebagai institusi pendidikan, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan pemahaman yang mendalam dan solusi pencegahan bagi para siswa, agar mereka terhindar dari pengaruh negatif yang dapat membahayakan kesehatan fisik, mental, dan moral mereka. Kami berharap melalui kegiatan sosialisasi ini, yang didukung oleh Dinas Kesehatan serta TPPK (Tim Pencegahan dan Penangan Kekerasan)
kita yang berkompeten, siswa-siswi dapat lebih memahami dampak buruk dari perilaku yang tidak sehat tersebut. Semoga informasi yang disampaikan hari ini dapat menjadi bekal penting untuk membuat keputusan yang bijak dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk terus berjuang dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman bagi generasi penerus bangsa. Demikian yang bisa saya sampaikan. Selamat mengikuti sosialisasi dengan baik, semoga acara ini membawa manfaat yang besar bagi kita semua. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.